Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Medan mengalami luka bakar yang cukup serius setelah tertimpa muatan aspal dari sebuah truk yang melintas. Insiden tragis ini terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Medan, pada sore hari, saat arus lalu lintas sedang ramai.

Ketika kejadian berlangsung, pengemudi ojol bernama Rizky (30 tahun) sedang dalam perjalanan mengantar pesanan makanan. Tidak ada tanda-tanda bahaya sebelum muatan aspal jatuh, dan Rizky tidak sempat menghindar. Akibat dari insiden tersebut, Rizky mengalami luka bakar di bagian kaki dan tangan, serta cedera di bagian kepala. Ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Budi Santoso, menanggapi insiden ini dengan serius. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait muatan aspal yang jatuh tersebut. “Kami akan memanggil pemilik truk dan melakukan pemeriksaan terhadap kelayakan muatan yang diangkut,” ujarnya.

Sementara itu, Rizky yang masih dalam perawatan di rumah sakit mengungkapkan rasa syukur karena selamat meskipun mengalami luka serius. “Saya tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini. Saya berharap pelaku yang bersangkutan bertanggung jawab atas insiden ini,” ujarnya dengan penuh harapan. Keluarga Rizky pun sangat prihatin dengan kondisi yang dialami, dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Komunitas Ojol di Medan Juga Memberikan Respons Terhadap Insiden Ini

Dengan melakukan aksi solidaritas. Mereka menggalang dana untuk membantu biaya perawatan Rizky dan meminta pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan keselamatan para pengendara di jalan. “Kami berharap pemerintah bisa lebih ketat dalam pengawasan muatan kendaraan berat, agar kejadian seperti ini tidak terulang,” kata Anton, salah seorang rekan Rizky yang juga seorang pengemudi ojol.

Di sisi lain, pengamat transportasi dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Siti Aisyah, menilai bahwa kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat dan pengemudi ojol semakin sering terjadi. “Ini adalah salah satu contoh kurangnya pengawasan terhadap kendaraan yang mengangkut muatan berat. Harus ada regulasi yang lebih ketat untuk memastikan bahwa semua muatan diangkut dengan aman,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sosialisasi tentang keselamatan berkendara juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.

Insiden ini menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan serta tanggung jawab pengemudi dalam mengendalikan kendaraan, terutama bagi kendaraan yang mengangkut muatan berat. Diharapkan, melalui kerjasama antara pemerintah, pemilik truk, dan para pengemudi, angka kecelakaan di jalan raya dapat diminimalisir, sehingga kejadian serupa tidak akan terjadi di masa mendatang. Masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati saat berkendara dan selalu memperhatikan kondisi sekitar, terutama di daerah yang sering dilalui oleh kendaraan berat.