Maya Bay, salah satu destinasi wisata paling ikonik di Thailand, kembali menjadi sorotan setelah pemutusan kebijakan penutupan yang diumumkan oleh pihak berwenang setempat. Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem laut, Maya Bay akan ditutup selama dua bulan ke depan, mulai dari bulan Januari hingga Februari 2024.

Kerusakan terumbu karang, penurunan kualitas air, serta gangguan pada habitat alami merupakan masalah yang dihadapi sejak beberapa tahun terakhir. Selain itu, populasi ikan dan spesies laut lainnya juga terancam karena tingginya jumlah pengunjung yang mengganggu ekosistem yang ada.

Menurut Direktur Otoritas Taman Nasional Thailand, penutupan ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi alam untuk pulih.

Traveler yang berencana mengunjungi Maya Bay dalam jangka waktu penutupan

Disarankan untuk mempertimbangkan alternatif destinasi wisata lain yang tidak kalah menarik. Destinasi seperti Phi Phi Islands, Koh Lanta, atau Koh Tao juga menawarkan keindahan alam dan aktivitas snorkeling yang menakjubkan. Dengan demikian, para pelancong tetap dapat menikmati keindahan laut Thailand tanpa merusak ekosistem yang ada.

Taman Nasional juga mengingatkan para wisatawan untuk selalu mematuhi aturan

Pihak Otoritas dan pedoman yang telah ditetapkan, baik di Maya Bay maupun di tempat wisata lainnya. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan alam yang sama.

Penutupan Maya Bay ini menjadi bagian dari komitmen Thailand untuk mengembangkan pariwisata yang lebih berkelanjutan. Pemerintah setempat berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi dan perlindungan terhadap lingkungan, terutama di kawasan yang rawan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, Thailand telah aktif mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga keindahan alam dan budaya lokal.

Mari kita dukung upaya pelestarian lingkungan demi keberlanjutan pariwisata dan ekosistem yang ada.

source : pafipapuapegunungan.org